Lagi, Warga Labuhan Maringgai Kritisi Jalan Rusak Menuju Pantai Kerang Mas
LampungDaily.Com | Sektor pariwisata di Lampung Timur terus menggeliat. Hal tersebut mendorong upaya Pemkab Lamtim terus melakukan berbagai langkah dan cara guna memajukan sektor pariwisata di wilayah ini.
Salah satu upaya yang terang benderang terlihat adalah dengan dibangunnya berbagai fasilitas dan pendukung pariwisata serta digelarnya berbagai event wisata di daerah Lamtim. Agenda itu merupakan bukti keseriusan pemerintah guna menggarap ceruk income potensial bagi PAD.
Seirama dengan atensi yang besar di bidang pariwisata, Pantai Kerang Mas, Desa Muaragading Mas, Labuhan Maringgai adalah salah satu objek wisata pantai yang tak luput mendapat perhatian dari pemerintah.
Pada tahun 2017 dengan menggunakan dana APBD pemkab lamtim membangun jalan masuk menuju objek wisata tersebut. Namun sayangnya, jalan yang baru saja selesai dibangun pada akhir tahun 2017 lalu dan sedang dalam masa pemeliharaan saat ini kondisinya sudah rusak dan belum dilaksanakan perbaikannya.
Ironisnya lagi, meski persoalan tersebut sempat viral di media sosial, sepertinya tidak mendapat respon utama. Sejumlah warga sempat mengkritisi sikap Pemkab Lamtim yang "tak bergeming" itu, misalnya, dengan menyebut Pemkab hanya bisa membangun, tapi tidak bisa merawat. Dan masih banyak lagi keluhan warga, terkait hal ini.
Awal pekan ini, rupanya suara warga kembali nyaring terdengar. Lagi-lagi soal akses jalan yang seolah-olah diabaikan. Bagi warga Labuhan Maringgai, hal itu barangkali menjadi mahfum, karena memang tidak membawa dampak bagi realisasi pekerjaan pemeliharaan terhadap badan jalan, meski pun sudah di kritisi.
"Kalau warga bersuara kritis ya mohon dimaklumi, sebab pada kenyatannya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda untuk perbaikan," kata warga yang enggan disebut jati dirinya.
Sementara itu, Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Lamtim Asep Wirakarsa.ST saat dikomfirmasi perihal tersebut Via whatshaap mobile miliknya, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban (20/3/2018).
Jurnalis : Niki Putune Sinten/ Red
Post a Comment